Loading...

Tips Detail

Hati-hati merawat kuku agar tidak terkena infeksi jamur

Jika Anda sering ke salon untuk melakukan perawatan pada kuku Anda, Anda harus berhati-hati. Kuku jamur dapat ditularkan melalui alat perawatan kuku yang tidak bersih, seperti gunting dan bak rendam kaki. Normalnya, kuku yang sehat terlihat lembut dan memiliki warna yang konsisten.

Penyebab dan Gejala Timbulnya Jamur Kuku

Kelainan pada kuku tangan dan kaki dapat memberikan informasi mengenai kondisi kesehatan Anda. Kelainan tersebut bisa berupa infeksi atau cedera pada kuku. Namun, terkadang kelainan yang muncul pada kuku juga dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.

Infeksi yang sering terjadi pada kuku adalah infeksi jamur. Secara medis, jamur kuku dikenal sebagai onikomikosis (onychomycosis) atau tinea unguium. Beberapa tanda bahwa Anda terkena infeksi jamur kuku di antaranya adalah kuku menjadi rapuh, kuku berubah warna menjadi keputihan atau kekuningan, kuku menjadi merah atau hitam karena adanya bekuan darah (hematoma) di bawah kuku, kuku berwarna cokelat karena terkena psoriasis, bengkak dan kemerahan pada kulit di sekitar kuku yang disebut dengan paronikia dan trauma berulang dan kronis pada kuku.

Biasanya, infeksi jamur kuku dimulai dari ujung kuku, kemudian menyebar ke bagian tengah. Kuku berubah warna dan mudah diangkat atau terkelupas. Infeksi pada kuku menyebabkan kuku menjadi rapuh, dan menimbulkan rasa sakit serta pembengkakan pada kulit di sekitar kuku.

Jamur secara normal terdapat pada tubuh Anda, dan dapat tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan lembap. Infeksi jamur kuku terjadi akibat adanya pertumbuhan jamur berlebih di kuku Anda. Jamur yang menginfeksi kuku bisa berasal dari jamur yang memang sudah ada di dalam atau di permukaan tubuh Anda. Selain itu, jamur juga bisa berasal dari orang lain yang terinfeksi jamur.

Sebagian orang berisiko tinggi terkena infeksi jamur kuku, misalnya penderita diabetes, orang dengan kelainan pada sirkulasi darah, berusia di atas 65 tahun, menggunakan kuku buatan, berenang di kolam renang umum, mengalami cedera kuku, mengalami cedera kulit di sekitar kuku, membiarkan jari tangan atau kaki dalam keadaan lembap untuk waktu yang lama, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, serta memakai sepatu yang tertutup sepenuhnya seperti sepatu tenis atau sepatu bot.

Jamur Kuku Tidak Sama dengan Jamur Kulit

Jika Anda menganggap jamur kuku dan jamur kulit adalah sama, Anda salah besar. Jamur kuku dan jamur kulit sangatlah berbeda, begitu pula dalam pengobatannya. Perbedaan ini selain tentu saja terletak pada lokasi di mana jamur itu berada, juga pada jamur penyebab dan gejala yang ditimbulkan.

Infeksi jamur kuku biasanya disebabkan oleh jamur dermatofit, sedangkan jamur kulit disebabkan oleh jamur candida.

Untuk jamur kulit, beberapa gejala yang timbul yakni adanya ruam, retakan di kulit, rasa sakit, timbulnya lesi merah dan putih, serta lain-lainnya. Sedangkan untuk jamur kuku, gejalanya seperti kuku tampak tebal, rapuh, kusam dan tidak bersinar, serta adanya warna gelap di bawah kuku Anda.

Selain itu, jamur kulit cenderung lebih umum terjadi pada bayi dan orang yang memiliki kelebihan berat badan, sedangkan jamur kuku lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. Jamur kulit juga cenderung menyebabkan rasa gatal, sedangkan infeksi jamur kuku biasanya tidak menyebabkan rasa sakit dan gatal.

Pengobatan jamur kulit biasanya dapat menggunakan obat yang dijual bebas, misalnya dengan menggunakan obat ketokonazole atau clotrimazole, serta obat antijamur seperti azoles dan mikonazole. Sebagian besar obat tersebut akan digunakan satu atau dua kali sehari.

Sedangkan untuk infeksi jamur kuku, Anda bisa menggunakan obat-obatan antijamur, misalnya antijamur dalam bentuk vernis kuku atau larutan oles untuk kuku yang mengandung lactic acid, propylene glycol dan urea. Pengobatan jamur kuku juga sangat bergantung pada jenis jamur yang menyebabkan infeksi, serta tingkat keparahan infeksi yang terjadi.

Apabila infeksi yang terjadi sudah sangat parah, dokter biasanya akan memberikan resep obat antijamur yang diminum seperti terbinafine, itraconazole, fluconazole, griseofulvin.

Kondisi kuku dapat mencerminkan kebersihan dan kesehatan Anda. Oleh karena itu, rawatlah kuku dengan baik agar dapat terlihat bersih, sehat dan cantik. Beberapa cara ini dapat membuat kuku Anda tampak sehat dan cantik, di antaranya:

  • Jangan memotong kultikula (lapisan tipis mati di pinggiran kuku), karena kultikula merupakan penghalang alami jamur dan bakteri. Dengan memotongnya, membuat perlindungan tersebut hilang.
  • Gunakan pengeras kuku secukupnya atau tidak sama sekali.
  • Melembapkan kuku dan kultikulanya, terutama setelah membersihkan cat kuku. Karena kebanyakan pembersih cat kuku mengandung bahan kimia yang mengeringkan kuku.
  • Konsumsi suplemen biotin, yang merupakan bagian dari vitamin B. hal ini dapat meningkatkan ketebalan kuku dan mencegah kerusakan kuku.
  • Batasi perawatan kuku profesional. Hal ini dikarenakan paparan bahan kimia dapat membuat kuku menjadi kering dan rapuh. Jika Anda harus dan terbiasa pergi ke salon kuku, pastikan beberapa hal seperti pengalaman atau lisensi petugas perawat dan perias kuku, kebersihan tangan petugas perawat kuku, dan juga kebersihan alat-alat yang digunakan.
  • Hindari pembersih cat kuku yang berbahan dasar aseton, karena dapat membuat kuku menjadi rapuh.
  • Jangan terlalu sering mencuci tangan dan batasi penggunaan bahan pembersih yang mengandung bahan kimia.
  • Jangan menggigiti kuku.
  • Rutinlah memotong kuku tangan dan kaki dengan gunting kuku atau gunting manikur. Jangan lupa untuk menghaluskan ujung kuku dengan amplas kuku. Waktu terbaik untuk melakukan hal ini adalah setelah mandi, saat kuku lebih lunak.

Untuk mencegah infeksi jamur kuku atau kerusakan yang mungkin muncul pada kuku, Anda disarankan lebih berhati-hati dalam merawatnya. Jika timbul gejala yang tidak normal pada kuku Anda, segera konsultasikan pada dokter untuk penanganan yang tepat.

Scroll to Top